Syaiful Ramadhan Usung Kesejahteraan Warga Sungai dan Digitalisasi Kelurahan

Syaiful Ramadhan Usung Kesejahteraan Warga Sungai dan Digitalisasi Kelurahan
Banyaknya calon anggota legislatif (Caleg) muda yang akan ikut kontes dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019 mendatang ternyata masih minim mengangkat ide dan isu untuk meningkatkan daerahnya.

Banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya karena mereka menjadi caleg dadakan, sehingga buta dengan isu-isu lokal wilayah dimana mereka akan ikut bersaing. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Syaiful Ramadhan, caleg muda asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan ini.

Syaiful Ramadhan yang berdomisili di Pantai Burung kawasan pinggiran Sungai Deli, Kecamatan Medan Maimun ini sejak awal sangat serius mengusung isu kesejahteraan masyarakat di Pinggiran Sungai Deli dan Digitalisasi Kelurahan.

Terkait isu 'Kesejahteraan Masyarakat Sungai Deli' pria yang diusung PKS dari daerah pemilihan 5 yang meliputi Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Polonia, Medan Selayang dan Medan Sunggal, Syaiful menyuarakan optimisme 'Anak Sungai Punya Masa Depan'.

"Kita melihat selama ini belum ada solusi Pemerintah untuk masyarakat pinggiran Sungai. Kita juga melihat, isu sungai kerap menghiasi ruang media saat Pilkada dan Pemilu, namun eksekusinya tidak ada," ucapnya kepada wartawan di Medan, Jumat (22/02/2019).

Berangkat dari situ serta saran dari komunitas masyarakat di pinggir Sungai, 'Anak Sungai Punya Masa Depan' pantas menjadi program Pemerintah kedepan. "Kita menginginkan ada perubahan bagi warga di pinggiran sungai khusunya anak-anak muda. Di kota-kota besar dunia, Sungai selalu menjadi magnet dan ruang yang baik untuk meningkatkan kemajuan satu Kota. Dan kita ingin Sungai Deli dan sungai-sungai lainnya di Kota Medan menjadi serupa dengan yang ada di luar sana, salah satunya dengan mengoptimalkan potensi anak-anak mudanya," paparnya.

Pria yang juga menjabat Kabih Humas DPD PKS Kota Medan ini mengakui, selama ini pinggiran sungai kerap digambarkan sebagai kawasan kumuh, terbelakang dan miskin. Padahal sesungguhnya kawasan pemukiman di pinggir sungai memiliki potensi yang besar.

"Bayangkan saja, dunia pariwisata unggulan Kota Medan bisa dilahirkan dari Sungai, jika pemerintah dan masyarakat mau bahu membahu. Ini yang saya lihat sampai hari ini belum ada terobosan," jelasnya.

Digitalisasi Kelurahan

Sementara itu, Syaiful Ramadhan juga mengangkat isu tentang digitalisasi yang tengah mewabah di Indonesia. Ia juga tidak melihat adanya kesungguhan dari Pemerintah khusunya di Kota Medan dalam menciptakan peluang dari potensi ini.

"Teknologi sudah tidak lagi menjadi hal yang tabu sekarang. Siapa yang mampu memanfaatkannya, pastilah akan memberikan nilai tambah. Digitalisasi kelurahan adalah satu keharusan di era milenilai ini," ucapnya.

Bayangkan saja, Syaiful Ramadhan menjelaskan, potensi digitalisasi kelurahan akan mampu mendukung Pemerintah dari berbagai sektor, terutama mendukung perekonomian masyarakat.

"Usaha kecil masyarakat di Kelurahah misalnya adalah salah satu yang harus menjadi target penting program digitalisasi ini. Keberadaan produk-produk unggulan yang dihasilkan bisa dipromosikan hingga ke mancanegara," jelasnya.

Digitalisasi Kelurahan juga nantinya harus mempu membina industri kreatidf anak muda di kelurahan."Dan kita akan memperjuangkan alokasi dana untuk meningkatkan keahlian anak muda. Meningkatkan keterampilan anak muda dengan memperjuangkan anggaran untuk anak muda dalam bidang industri kreatif, agar Kota Medan punya lebih banyak animator, video editor, game developer, dan berbagai jenis profesi pendukung ekonomi kreatif lainnya.," jelasnya.

Digitalisasi Kelurahan juga harus mampu menyediakan internet gratis bagi pelajar dan mahasiswa untuk keperluan pendidikan dan bisnis online. "Kita akan Mendorong Pemko Medan menyediakan internet gratis di ruang publik setiap kelurahan.

Setiap lingkungan harus menjadi Kampung Digital, di mana warga bisa mengakses internet gratis," jelasnya. [rhm]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar